Blogger Widgets RESENSI NOVEL SANG PEMIMPI ~ sifa in blog zmansa

Rabu, 04 Desember 2013





Sinopsis
                  Semburan ultraviolet menari – nari diatas laut, keindahan Belitung yang kaya akan timahnya, yang kaya akan mimpi dua orang anak melayu. Mimpi yang takkan pernah mendahului nasib, mimpi untuk menjelajahi Eropa sampai ke Afrika.
Sosok Arai, simpai keramat yang menjadi pewaris keturunan terakhir, sejak sang ayah meninggal dunia, ia diasuh oleh orangtua Haikial. Sosok Arai adalah pahlawan bagi Haikal, ia mampu menghibur dirinya sendiri, terlebih saat orang lain turut berkabung dalam kesedihannya, ia berusaha menghiburnya, sosok yang tegar dan berani bermimpi.. keduanya sekolah di sekolah dasar biasa yang luar biasa dengan semangat dan perjuangan, dan disekolah itulah mimpi itu ada.
           Persahabatan keduanya amat tulus, mewarnai citra melayu Belitung, persahabatan itu jua mengalirkan ketulusa dan kebahagiaan bagi orang disekitarnya. Terdengar suara sang ibu dari  halaman rumah, sang ibu menyuruh mereka mengambil beras untuk mak cik dan anaknya Nurmi, keluarga miskin yang tak mempunyai penghasilan. Nurmi mendekap erat biola kesayangannya saat mak cik ingin membayar beras dengan biola Nurmi, harta berharga terakhir milik mereka. “jangan sekali- kali kau pisahklan Nurmi dari biola ini, maryamah, kalau beras mu habis, datang lagi kesini.” Tutur ibunda haikal bijaksana. Kejadian itu ditanggap oleh Arai, ia mengajak Haikal untuk memecahkan tabungan, tabungan yang telah ditabung hampir satu tahun. Sempat terjadi pergulatan antara keduanya, Haikal merasa sia- sia bila tabungan untuk mimpi mereka hanya ditukarkan dengan tepung, gula, minyak, dan peralatan kue lainnya. Namun kekaguman Haikal pada pahlawannya itu terbongkah kembali, ternyata bahan dan peralatan kue itu di berikan untuk menolong mak cik, agar mak cik mempunyai penghasilan tetap menjual kue, lalu mereka yang akan menjajakan kueh tersebut. Itulah Arai sang imajinator, memikirkan hal indah yang tak difikirkan orang lain.
             Jimron,, sejak kedua orangtuanya meninggal, ia diasuh oleh pendeta Geovani. Ia seorang muslim yang diasuh disebuah keluarga non muslim, namun pendeta Geovani menginginkan jimron taat menjalankan islam, setiap sore ia selalu diantar ke pengajian. Jimron amat tergila gila pada kuda. Jimon satu kelas dengan Haikal dan Arai di SMA Manggar. SMA itu cukup jauh dari rumah haikal. Mereka jua satu kontrakan di manggar. Bercerita mengenai SMA mereka, pak Julia Balia adalah guru muda yang bijaksana yang mendorong semangat haikal untuk berkarya dalam sastra. Selalu memberikan harapan tentang mimpi, tidak pernah lupa dengan kata kata bijaksana dari para siswanya. Saat murid yang lain mengungkapkan kata mutiara yang teramat bagus, kini giliran Haikal, “masa muda masa yang berapi- api, HJ. Rhoma Irama.” Tutur Haikal melalui kata bijaksananya. Rupany ia sangat mengagumi Rhoma Irama dan Adam Smith. Saat istirahat, demi untuk mencuri
perhatian Nurmala, seorang gadis yang Arai sukai. Arai membuat onar di lapangan sekolah. Lari….., Arai dan Haikal menghindari kejaran pak mustar, guru yang disiplin, dan berakhir di peti ikan milik calo Alu, mereka bersembunyi didalamnya dengan suhu es yang dingin dan bau ikan selama beberapa jam. Saat peti dibuka, ikan duyung…jerit calo Alu, dan ia pingsan. Arai memang unik, tapi ia jua mempunyai kebiasaan buruk saat sholat berjamaah,, Aaaaaaaaamiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnn, Arai meliuk- liukkan suaranya. Tuhan tau tapi menunggu.
              Selain tergilla gila pada kuda, Jomron jua mengagumi laksmi,seorang gadis yang tiada pernah terbongkah lagi seulas senyuman dari bibirnya sejak orangtuanya meninggal dunia karena perahu mereka terbalik saat pulang berkebun, karena musibah itu jualah, sungai itu dinamai orang sungai semenanjung ayah. Laksmi dipungut oleh seorang keluarga Tionghoa Tangsan, pemilik pabrik cincau, dan Laksmi bekerja disitu. Jimron sering bercerita tentang kuda, berupaya agar Laksmi dapat tersenyum kenbali. Sedang Arai berusaha keras memuji Nurmala dengan pantun melayunya. Walau tak mendapatkan tanggapan apa- apa, hal itu tidak membongkar pertahanan benteng cintanya, ia malah berusaha terus. Ia belajar dari bang Zaitun, penyanyi dangdut melayu yang selalu sukses dalam percintaan. Maka Arai diajari bermain gitar dan bernyanyi, akting pertama gagal dilakukannya, saat menyanyikan lagu “when I falling in love” suaranya tidak sejalan dengan musik gitar yang di petiknya, rupanya nurmala memuat piringan hitam king cole, membawakan lagu “when I falling in love”  dengan keindahan yang tak ada bandingnya. Tapi tak menyerah dengan akting keduanya, saat Nurmala ulangtahun, ia menyanyikan salah satu lagu ray Charles, “I can stop loving you” , tokoh idola Nurmala. Arai mengenakan busana manggung bang Zaitun, Nurmala hanya melirik lewat jendela kamarnya,  sambil tersenyum, tanpa sepatah kata. “ nurmala tak terlupakan mala mini”. Ungkap Arai dengan perasaan bahagia.
              Merupakan  tradisi di SMA tersebut, saat penerimaan rapot, orangtua  dipersilahkan duduk sesuai dengan deret rangking naknya. Ayah Haikal menganggap peristiwa itu adalah peristiwa paling penting, buktinya, baju safari terbaiknya hanya dikenakan saat penerimaan rapot mereka berdua saja, bahkan tidak dikenakan sekalipun saat bertemu dengan bupati. Mereka berhasil menempatkan sang ayah juara satu sedunia di deretan kursi paling depan.
Jimron yang tergila gila dengan kuda, bersusuh payah membeli dua tabungan kuda, yang dipesan pada pelaut, agar di carikan di pulau lain. ia akan menabung kuda itu sama rata. Ini membuat Haikal dan Arai tertawa terpingkal pingkal. Sementara bersekolah mereka bekerja di tempat capo alu. Untuk menabung ke sarbonne paris.
                  Saat itu ada berita pertunjukan bioskop, mereka amat terobsesi pada biskop itu. Dengan tipu muslihat menyamar memakai kain sarung yang bau agar penjaga bioskop tidak curiga bahwa mereka adalah anak sekolah, karena anak sekolah tidak
diperkenankan masuk bioskop, itu merupakan bagian aturan pak mustar. Saat film sedang dalam puncak kllimaks, tiba tiba lampu bioskop mati. Brandal…….. jerit pak mustar saat mendapati mereka di bioskop. Mereka hapir di dro pout, namun karena Haikal dan Arai adalah siswa berprestasi, hukuman di alihkan menjadi membersihkan wc dan memerankan peran film bioskop di halaman sekolah, disaksikan guru dan siswa lainnya. Jelas saja kejadian itu menggelitik seluruh civitas sekolah. Saat membersihkan wc. Jimrom terus mengoceh tentang kuda pada Haikal. Haikal jengkel dengan ocehan tersebut, diaaaaammmmmm,,,,,, sambil membanting ember berisi air. Ia jengkel pada cerita kuda jimron, jengkel pada mimpi nyang belum terrealisasi, lalu meninggalkan kedua sahabatnya, lalu mogok sekolah, ia memilih bekerja menjadi kuli. Setelah beberapa minggu mogok sekolah, pak mustar menemui dan menasehati Haikal. Arai mendekati Haikal mengingatkan tentang mimpi- mimpi mereka. . “kalo ndak punya mimpi dan harapan, orang orang macam kita ni tak berarti apa apa”. Ulas pahlawannya tersebut. Kejadian mogok sekolah, mengakibatkan Haikal menempatkan ayahnya tidak lagi duduk di deretan kursi terdepan. 
             PN Timah bangkrut, harga timah dimata dunia menurun. Ayahnya kehilangan pekerjaan tanpa pernah naik pangkat sebelumnya dan hanya bekerja sebagai penyekop senotim di PN Timah. Tapi saat itu capo Alu malah berani ambil resiko membeli kuda untuk di pelihara. Jelas berita ini mengejutkan seisi kampung, terutama Jimron. Ia tidak bisa tidur, selalu menghayalkan kuda tersebut, apalagi saat kapal bintang selatan membawa kuda itu, ia amat ceria, dan terus mengoceh menyebutkan nama kuda tersebut. ia sampai sakit karena kerinduannya pada kuda setelah pertemuan pertama tersebut. Aria berhasil membujuk Capo Alu dengan bayaran kerja ekstra berminggu-minggu untuk izin membawa kuda sehari saja . Kejadian ini mengejutkan Jimron, ia memandu kuda bagai raja koboi mengelilingi kampung. Hal ini berhasil membuat laksmi tersenyum kembali.
Semester terakhir tiba, dengan sungguh mereka belajar, hingga mereka lulus dengan nilai terbaik. Arai dan Haikal melanjutkan mimpi- mimpinya, menuju ke pulau Jawa, untuk kuliah di Universitas Indonesia. Di tepi pantai Orang tua, para guru, teman teman laskar pelangi mengantarkan kepergian mereka menuju pulau Jawa, beranjak meninggalkan pulau Belitumg.  Setelak kapal berlabuh, dari kejauhan terlihat Nurmala melambaikan tangannya. Arai bahagia.
             Mereka menuju ciputat, tapi tidak berhasil menemukan ciputat, hingga akhirnya mereka terdampar di bogor. Sesampainya di bogor, mereka merintis dari nol. Berbekal doa, mimpi, harapan, tabungan yang tak seberapa, dan tabungan kuda sahabatnya Jimron. Yang diberikan Jimron kepada mereka saat dikapal sebelum keberangkatan mereka. “ sahabat, pergilah mengelilingi paris, sampai ke afrika bersama dengan kudaku” pesan Jimron. Beberapa bulan kemudian mereka bekerja di usaha fotocofy , di dekat lingkungan Institut Pertanian Bogor. Tak lama kemudian mereka lulus SIPENMARU di Universitas Indonesia dan menjalani kuliah di sana dengan jurusan Ekonomi untuk Haikal, dan jurusan Biologi untuk Arai. Sementara kuliah, Haikal bekerja di kantor pos, pekerjaan yang kuramg disukainya. Kejadian yang sangat mengejutkan, Arai meninggalkan Haikal, meninggalkan kuliahnya, karena ia tidak mau bergantung pada Haikal terus menerus. Haikal sama sekali tidak tau dimana keberadaan pahlawannya. Tak lama kemudian Haikal bertemu dengan Nurmala yang juga kuliah di UI. ia menanyakan kabar Arai, namun sayang Arai sudah menghilang dari kehidupan Haikal. Setelah semester terakhir, Haikal mengejar Beasiswa ke paris dengan riset ekonomi yang luar biasa. Setelah selesai interviu, ia terkejut, mengapa ada suara Arai di suatu ruangan, menjelaskan tentang riset biologi, yang menolak teori evolusi manusia. Hai boy…. Sahut Haikal sambil memeluk Arai. Ternyata itu adalah Arai, Arai selama ini kuliah sambil bekerja di Kalimantan. Mereka bangga dapat menyelesaikan kuliahnya tanpa selembarpun wesel kiriman dari orangtua. Berbulan- bulan mereka menunggu keputusan Beasiswa, kalaupun lulus, peluang mereka untuk kuliah di universitas yang  sama amatlah keci, Universitas Sarbonne. Mereka pulang ke Belitung sambil menumggu pengumuman beasiswa mereka. Berjumpa dengan semua kerinduan, terutama ibu dan ayah juara satu sedunia. Saat di dermaga mereka menyergap Jimron ketika Jimron memasukkan anaknya ke keranjang besi sepedahnya. Kaaaa… li…ann, su…dah ..  selesai..ku..kuliah?. sapanya gagap ingin tau , sudah cum laude, jawab Haikal menunjuk ke Arai. Sekarang Jimron bekerja di peternakan capo Alu. Jimron tinggal di los kontrakan mereka yang dulu bersama laksmi dan anak anaknya.
            Akhirnya, di suatu petang, pak pos mengantarkan surat keputusan apakah mereka berhak mendapatkan beasiswa atau tidak. Haikal duduk di tepi tangga rumah, dengan ayah dan ibu disampingnya, membuka surat itu. Arai mengambil kedua foto almarhum orang tuanya sambil membuka surat pemberitahuannya. Haikal terbelalak ketika membaca nama unuversitas yang menerimanya. Sarbonne, Alhamdulillah… ungkap kedua orang tuanya. Sementara Arai sembab berurai airmata, ia membekap bingkai kedua orangtuanya, aku lulus… Sarbonne sahutnya. Begitu agungnya tuhan dalam mengatur mozaik demi mozaik tentang mimpi, harapan, dan cita- cita.


1. Identitas Buku
Judul               : Sang Pemimpi
Penulis              : Andrea Hirata
Penerbit           : PT Bentang Pustaka
Halaman           : x + 292 Halaman
Cetakan           : ke-14, januari 2008
ISBN               : 979-3062-92-4
Penyunting      : Imam Risdayanto
Kota Terbit     : Yogyakarta
2.Tujuan Pengaraang
Membaca sinopsis sang pemimpi di atas, seperti mendengarkan kata-kata motivasi dan Mario Teguh.Sinopsis  sang pemimpi tersebut  memberikan  sebuah  gambaran dari seluruh novel tanpa menghilang makna utamanya.Dari sinopsis sang pemimpi di atas kita bisa mengambil pelajaran hidup,bahwa sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin.
Jangan takut untuk bermimpi,bahwa mimpi sangat berharga untuk hidup untuk mencapai sebuah tujuan atau cita-cita.Dari sinopsis  sang pemimpi yang di atas juga diketahui bagaimana kekuatan  sebuah  mimpi.
Mengenai mimpi ini,sebenarnya sudah banyak  kita ketahui para ilmuan yang menciptakan berbagai banyak inovasi yang berawal dari mimpi.Kekuatan mimpi yang luar biasa ini mengalir sebuah optimisme yang tinggi.Lalu  dirangkum dan disajikan secara ringkas  melalui sinopsis  sang pemimpin ini.
Bagi sebagian orang mungkin membaca novel adalah sesuatu  yang membosankan.Namun,dengan membaca sinopsis sang pemimpi ini,mungkin juga bisa menumbuhkan gairah seseorang untu membaca.Sebab banyak orang yang malas membaca ketika melihat buku yang tebal.Kekebalan buku terasa sangat menakutkan untuk dibaca.
Semoga sinopsis sang pemimpi di atas mampu mengatasi trauma baca yang diakibatkan oleh tebalnya suatu  buku tersebut.Dengan begitu,gairah baca masyarakat mampu terangsang.Orgasmesnya akan tercapai jika mereka membaca.Dengan begitu,masyarakat akan semakin tumbuh dan berkembang
3.Pokok-pokok  Isi  Novel
1) Unsur Intrinsik
·         Tema
Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain
adalah “persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi
kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi
atau pengharapan”. Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan
per kalimatnya dimana penulis berusaha menggambarkan
begitu besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat membawa
seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas
kemustahilan.
·         Latar
Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai
Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop,
di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau
Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan
malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak
remaja yang diselimuti impian-impian.
·         Penokohan dan Perwatakan
Ikal                  : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma
Arai                 : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah
Jimbron           : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias padakuda
Pak Balia         : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar      : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal           : baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal        : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan
Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.
·         Alur / plot
Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan
mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai
kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan
peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.
·         Gaya Penulisan
Gaya penceritaan novel ini sangat sempurna. Yaitu kecerdasan
kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada
unsur repetitif yang membosankan. Setiap katanya
mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik dibalik
tiap-tiap katanya. Selain itu, Novel ini ditulis dengan gaya realis
bertabur metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan
menyentuh, penuh inspirasi dan imajinasi. Komikal dan banyak
mengandung letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca
tanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-karakter yang
ada dalam novel Sang Pemimpi.
·         Amanat
Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah
jangan berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap
subbabnya. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah
bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam
hidupnya. Hal itu secara jelas digambarkan penulis dalam novel
ini dengan maksud memberikan titik terang kepada manusia
yang mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh segala
keterbatasan.

·         Sudut Pandang
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (aku). Dimana
penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.
2) Unsur Ekstrinsik
·         Nilai Moral
Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang
tergambar menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri
seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya
kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok
remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia
kawan yang tinggi.
·         Nilai Sosial
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai
sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi
antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling
mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam
mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai
batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang
tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun
masih dapat saling membantu satu sama lain.
·         Nilai Adat istiadat
Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada
sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya
mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian
warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang
timah tergambar jelas di novel ini. Sehingga menambah
khazanah budaya yang lebih Indonesia.
·         Nilai Agama
Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar.
Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar
dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini begitu kaya.

4. Kelebihan dan Kelemahan
1) Kelebihan
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai
dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak
pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang
terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan
penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan
bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan
tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan,
sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal
yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu
kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu
kuat.
2) Kelemahan
Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan
karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau
dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca
sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan
pembaca yang haus akan novel yang bermutu.











 PENUTUP

Kesimpulan

Kemiskinan, kepahitan hidup dan berbagai hambatan yang membelit cita-citaseseorang bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi. Mimpi adalah energi bagikehidupan masa kini untuk melangkah menuju masa impian yang diinginkan.Tanpamimpi hidup tidak akan menjadi sempurna.Jangan takut untuk bermimpi dengan mimpi-mimpi kita bisa menjadi orang yang bisa mengenal bagaimana kehidupan itulebih berarti.Sebagaimana yang di ungkapkan pada novel ini,yaitu tentang sebuahpersahabatan yang tidak bisa di ukur dengan apapun.Persahabatan yang tulus akanselalu ada dimimpi-mimpi Sang Pemimpi.

Saran

Saran berikut ini semoga dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait untuk memajukan pendidikan, khususnya pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia..Novel ini dapat digunakan dalam pembelajaran menganalisis novel. Novel
SangPemimpi
dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastrakarena isinya tidak terlalu serius, tetapi mengandung banyak nilai pendidikan yangdapat diambil hikmahnya. Jika dikaitkan dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA, novel Sang Pemimpi cocok diberikan untuk siswa kelas XI SMA.












0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!